Minggu, 26 Oktober 2014

Review Jurnal Psikologi Manajemen

Nama : Tiara Iranasari

Kelas : 3Pa08

NPM : 17512371

Psikologi Manajemen (SOFTSKILL)

UNVERSITAS GUNADARMA


Psikologi manajemen adalah mengatur dan merencanakan sumber daya pada organisasi untuk mencapai tujuan. Dalam psikologi manajemen adanya :
  • Kepemimpinan yaitu proses mempengaruhi atau memberi contoh
  • Perencanaan yaitu awal utnuk menjalankan operasi 
  • Tujuan : Pelaksanaan menjadi efektif, melakukan koreksi, mengindentifikasi hambatan, dan mengontrol. 
Saya akan mereview jurnal yang berjudul " Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dan Pengaruhnya Terhadap Keinginan Keluar dan Kepuasan Kerja Karyawan


1. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian 

     Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan suatu perilaku sukarela yang tampak dan dapat diamati. OCB merupakan suatu perilaku. Oleh karena itu, sebenarnya OCB didasari oleh suatu motif/nilai yang dominan. Kesukarelaan dalam bentuk perilaku belum tentu mencerminkan kerelaan yang sebenarnya. Memang untuk mengetahui nilai-nilai diri karyawan tidak selalu mudah. Oleh karena itu, secara pragmatis praktek manajemen dalam organisasi sering berorientasi pada apa yang dapat diamati yaitu perilaku. Pembentukan perilaku pun sering didasarkan pada reward dan punishment yang bersifat eksternal. Sifat dari OCB adalah pragmatis sehingga dapat diaplikasikan pada manajemen organisasi, khususnya yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Model OCB telah banyak digunakan dalam pengoperasian resisten untuk teori perubahan, universal keadilan prosedural, personality, dan ethnicity dengan penghormatan terhadap kepuasan dan turnover dalam studi organisasional yang lain. Kepuasan kerja dapat terlihat dari berbagai ciri karyawan yang dapat diamati dari sikap, perilaku, cara pandang, dan situasi di tempat kerja. Kepuasan kerja dapat terlihat dengan adanya penurunan produktifitas, pemogokan,ketidakhadiran, dan pergantian karyawan. Gejala lain yang mungkin ditimbulkan seorang karyawan adalah rendahnya prestasi kerja, kurang disiplin, rendahnya hasil yang diperoleh dari kinerja. 

     Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah organization citizenship behaviour (OCB) tersebut berpengaruh terhadap keinginan keluar secara negatif dan kepuasan kerja secara positif pada karyawan dan untuk dapat membuktikkan apakah OCB memiliki hubungan dan pengaruh terhadap keinginan keluar dan kepuasan kerja.

2. Metode

a. Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data

    Sampel adalah para anggota kepolisian di lingkungan resort “X”. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling karena sampel yang digunakan adalah anggota kepolisian murni dan tidak termasuk pegawai negeri sipil, penggunaan metode ini ini dimaksudkan agar sampel yang dipilih didasarkan pada ciri-ciri dari populasi yang telah ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Data dikumpulkan melalui kuisioner.Responden dalam penelitian ini berjumlah 102 orang.

b. Pengukuran Variabel
  •  Organizational citizenship behavior (OCB) didefinisikan sebagai tindakan sukarela untuk memajukan organisasi, dan bersedia membantu karyawan lain yang berada dalam masalah pekerjaan untuk dapat memahami tugas, tanggung jawab dan wewenangnya dalam rganisasi. Organizational citizenship behavior (OCB) diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Podsakoff et al., 1990; Podsakoff & Mackenzie, (1994; dalam Khalid % Ali, 2005) yang terdiri dari 16 item pertanyaan. Pilihan jawaban menggunakan skala Likert yang menunjukan 1= sangat tidak setuju sampai 5= sangat setuju. Instrumen ini pernah digunakan dalam penelitian Todd (2003).
  •  Keinginan keluar merupakan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi dan mencari alternatif pekerjaan lain. Keinginan keluar mengacu pada hubungannya dengan organisasi dan belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Keinginan keluar diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Chen et al., (1998; dalam Khalid & Ali, 2005) yang terdiri dari 3 item pertanyaan. Pilihan jawaban menggunakan skala Likert yang menunjukan 1= sangat tidak setuju sampai 5= sangat setuju. Instrumen ini pernah digunakan Khalid & Ali, 2005.
  •  Kepuasan kerja adalah orientasi emosional seorang karyawan untuk menjalankan peran dan karakteristik pekerjaan mereka (Porter et al., 1974; dalam Setiawan, 2006). Kepuasan kerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Porter et al., (1974; dalam Setiawan, 2006) yang terdiri dari 14 item pertanyaan. Pilihan jawaban menggunakan skala Likert yang menunjukan 1= sangat tidak setuju sampai 5= sangat setuju. Instrumen ini pernah digunakan Setiawan, 2006.
3. Hasil Dan Pembahasan 

a. Data Demografi
Frekuensi dan persentase responden menurut status pernikahan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, gaji per bulan, tingkat pekerjaan.

b. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Hasil analisis faktor dari variabel OCB menyatakan 7 item tidak valid. Untuk variabel keinginan keluar terdapat 1 item tidak valid dan untuk variabel kepuasan kerja terdapat 5 item yang tidak valid. Dengan demikian dari 33 item, hanya 16 item yang dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas untuk variabel OCB menunjukkan Cronbach’s Alpha (α= 0.558), untuk variabel keinginan keluar menunjukkan Cronbach’s Alpha (α = 0.909), sedangkan untuk variabel kepuasan kerja menunjukkan Cronbach’s Alpha (α= 0.638)

c. Hasil Uji Hipotesis
    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Regresi Linear Sederhana. Regresi Linear Sederhana menjelaskan tentang pengaruh variabel independen yaitu OCB terhadap variabel dependen yaitu keingian keluar dan kepuasan kerja. Turnover adalah perpindahan permanen, secara sukarela maupun tidak sukarela, oleh karyawan terhadap organisasi (Koslowsky et al, 1997; dalam Khalid & Ali, 2005). Turnover sangat terlihat dalam hal pembiayaan yang tinggi dikeluarkan oleh beberapa organisasi dan secara potensial berpengaruh pada biaya hidup karyawan yang melakukan perilaku tersebut (turnover). Keinginan keluar lebih sulit diprediksi dibandingkan dengan actual turnover karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa OCB memiliki hubungan yang positif dan berpengaruh secara positif terhadap keinginan keluar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi karyawan merasakan OCB rentan sekali mempunyai hasrat untuk keluar dari organisasi. Hasil analisis regresi linearmenunjukkan bahwa adanya hubungan positif dan memiliki pengaruh yang signifikan antara OCB terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang dapatdiperoleh dalam lingkungan kerja adalah rasa bangga, puas atas keberhasilan melaksanakan tugas sampai tuntas. Keberhasilan tersebut memberikan seseorang status sosial, penghormatan dan pengakuan dari lingkungan masyarakat . 

     Hasil penelitian ini adalah hipotesis 1 & 3 didukung, konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Netemeyer et al; Brown & Leight (1996; dalam Douglas, 2002); Douglas (2002); Todd (2003). Hasil penelitiannya adalah adanya hubungan positif antara OCB terhadap kepuasan kerja dan memiliki pengaruh yang signifikan. Responden dalam penelitian Douglas (2002) adalah para supervisor. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Doulas (2002) walaupun sampel yang dipakai berbeda. Dengan demikian karyawan dalam hal ini anggota kepolisian memiliki OCB yang tinggi terhadap organisasi maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan tersebut.

Senin, 06 Oktober 2014

Berawal Dari berbisnis Cafe

Pada zaman sekarang berbagai macam bisnis ada seperti bisnis furniture,bisnis kuliner,bisnis pakaian,dan bahkan bisnis perumahan. Dalam kehidupan sekarang banyak kita jumpai setiap manusia pasti membutuhkan penghasilan yang memungkinkan,apabila ada modal yang besar penghasilan tersebut bisa dijadikan modal awal untuk berbisnis. Namun saya memiliki ide yang cukup menarik untuk membuka usaha "bisnis cafe dan dessert",mengapa saya tertarik dengan ide tersebut karena peluangnya cukup besar untuk menjalankan bisnis cafe tersebut, apalagi saat ini banyak tempat-tempat sederhana yang cukup nyaman untuk dijadikan sebuah cafe yang ruangannya cukup membuat kita berlama-lama mengunjunginya.
Tetapi menu apa yang menarik dan enak untuk saya buat ? biasanya ketika saya sedang dirumah, saya biasa membuat sebuah minuman blend oreo yang dipadukan dengan topping coklat kemudian ditaburi dengan keju cukup menarik memang, tapi jika hanya itu saja topingnya saya rasa hanya biasa-biasa aja. Saya mempunyai inspirasi jika minuman tersebut saya padukan dengan topping wipe cream,ice cream,kacang mete,dan potongan dark coklat. Selanjutnya saya ada rencana untuk tambahan menunya seperti ada berbagai macam dessert yang cocok untuk ngemil dengan teman/pacar pun. Menu dessertnya pun ada cronuts,double cake chocolate,pie apple,chesse cake,tidak juga itu saya mempunyai inspirasi adanya menu jajanan unik seperti kue cubit,martabak mini,dan jajanan pasar pun bisa. Namun apakah menu minuman dan dessert tadi cocok untuk dipadukan bersamaan ? tentu saja karena apabila saat sore hari sangatlah pas disaat kita sedang bersantai,mengerjakan tugas dan lain-lain. Tekstur minuman dan dessert yang saya buat cukup unik dan bisa diterima oleh masyarakat apabila sedang menikmatinya. Dalam menu itu pun tidak hanya blend oreo,tetapi  ada juga menu lainnya seperti kopi,capucinno,vanilla latte,teh,dan jus. 
Saya berencana cafe ini akan saya buka pada sore hari sekitar jam 4 sampai 12 malam. Cafe ini akan saya tempatkan disebuah toko yang sederhana namun bersih, didalamnya saya padukan dengan lukisan-lukisan artistik dengan alunan musik yang membuat pengunjung nyaman. Saat memulai usaha saya membutuhkan tiga karyawan yang akan membantu saya dalam melayani pembeli/pengunjung di cafe ini. Saya dan teman saya yang akan membuat perlengkapan untuk cafe ini. Bahan-bahannya pun mudah ditemui ditempat swalayan dan cukup lengkap. Untuk harga dalam menu semuanya saya belum memastikan , namun harga yang saya pasari akan sangat terjangkau dengan pembeli berkisar untuk minuman Rp 10.000 - 30.000 dan dessert 5.000 - 25.000.